Kontroversi Isa Zega, Transgender Yang Umroh Sebagai Perempuan
Beritadata - Isa Zega, seorang selebgram, menjadi sorotan setelah melaksanakan ibadah umrah sambil mengenakan hijab. Langkah ini menuai berbagai reaksi, termasuk kritik dari Mufti Anam, anggota DPR RI dari fraksi PDIP. Mufti secara tegas menyatakan bahwa meskipun Isa telah menjalani prosedur perubahan kelamin secara hukum, secara biologis ia tetaplah seorang pria.
Keputusan Isa untuk mengenakan hijab saat umrah juga memicu diskusi di media sosial. Banyak warganet mempertanyakan kesesuaiannya dengan nilai-nilai agama dan norma ibadah, menganggap tindakannya melanggar tradisi.
Tanggapan MUI
Dalam unggahannya di Instagram, Isa Zega memamerkan pengalaman umrah tersebut, yang ternyata bukan kali pertama. Pada tahun 2023, ia juga menjalankan ibadah serupa dengan mengenakan hijab, cadar, dan gamis panjang. Hal ini menarik perhatian Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sekretaris Komisi Fatwa MUI Sulawesi Selatan, Dr. KH Syamsul Bahri Abd Hamid, menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam. Ia menegaskan bahwa seorang muslim harus menjalankan ibadah sesuai dengan kodratnya.
Menurutnya, dalam Islam terdapat istilah seperti khuntsa, mukhannats, dan mutarajjilah. Mukhannats merujuk pada laki-laki yang menyerupai perempuan, sementara mutarajjilah mengacu pada perempuan yang menyerupai laki-laki. Kedua kategori ini dilarang dalam agama, sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW:
"Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita, begitu pula wanita yang menyerupai laki-laki." (HR Ahmad)
KH Syamsul Bahri menyimpulkan bahwa Isa termasuk dalam kategori mukhannats, sehingga tindakannya tidak dapat dibenarkan dalam Islam.
Reaksi Publik dan HAPI
Tindakan Isa Zega juga memicu protes dari ratusan anggota Himpunan Aktivis Pemuda Indonesia (HAPI), yang mendatangi Kementerian Agama untuk menuntut tindak lanjut atas insiden ini. Mereka menilai bahwa tindakan Isa berpotensi menistakan agama dan meminta evaluasi terhadap agen travel yang memberangkatkannya.
M Happy, perwakilan HAPI, mengungkapkan kekhawatiran atas ketidaksesuaian antara identitas gender Isa dan busana yang dikenakannya selama ibadah. Ia menilai hal ini bisa meresahkan jamaah umrah lainnya dan meminta agar izin travel tersebut dicabut jika ditemukan pelanggaran.
Happy juga berharap pihak berwenang, termasuk kepolisian, mengusut kasus ini agar tidak ada lagi tindakan serupa di masa mendatang yang dapat memicu kericuhan atau dianggap melecehkan agama. "Tindakan seperti ini harus dicegah agar tidak menjadi contoh buruk bagi masyarakat," tutupnya.
Dilaporkan ke Pihak Berwajib
Kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Isa Zega kini memasuki ranah hukum. Pada Rabu (20/11), aktivis Hanny Kristianto secara resmi melaporkan Isa ke Polres Metro Jakarta Selatan. Hanny hadir bersama kuasa hukumnya, Glenn Daniel Purba, untuk mengajukan laporan tersebut.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @hannykristianto_id, Hanny menyebut, "Sore ini saya melaporkan Sahrul Isa alias Isa Zega, yang telah menistakan syariat Islam secara terang-terangan." Sebagai seorang mualaf, Hanny mengungkapkan rasa tidak rela atas tindakan yang dianggap melecehkan agama Islam.
"Mohon doa dari seluruh saudara seiman agar kita bisa menjaga kehormatan agama dan bangsa bersama-sama," tambahnya.
Isa dilaporkan atas dugaan pelanggaran Pasal 45A dan/atau Pasal 156A Juncto Pasal 28 ayat (2) dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Pernyataan Pihak Travel
Mufti Anam mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi travel yang memberangkatkan Isa Zega dengan identitas perempuan. "Kami sudah mengetahui nama agen travel yang memfasilitasi keberangkatan Sahrul. Travel ini memiliki keterlibatan langsung dalam dugaan penistaan agama," ujar Mufti.
Agen travel tersebut diduga dimiliki oleh Shella Saukia, seorang pengusaha wanita yang bergerak di bidang kecantikan dan fashion. Bisnis travel ini merupakan salah satu usaha barunya.
Namun, alih-alih menyampaikan permintaan maaf, pihak travel memberikan klarifikasi bahwa mereka tidak mengetahui Isa Zega akan menjalankan ibadah sebagai perempuan.
"Tim travel hanya membantu mengurus visa umrah. Keberangkatan dilakukan secara mandiri oleh yang bersangkutan. Kami tidak menyangka Isa Zega akan mengenakan pakaian muslimah dan berada di shaf perempuan," jelas perwakilan pihak travel dalam pernyataan resminya.
Apa Reaksi Kamu?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow