Kontroversi Dakwah Menghina Gus Miftah
Beritadata - Kasus Gus Miftah, seorang pendakwah terkenal, menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah video dirinya menghina seorang pedagang es teh viral. Dalam video tersebut, Gus Miftah bercanda dengan nada merendahkan kepada pedagang dalam sebuah pengajian di Magelang. Ucapan seperti, "Es tehmu masih banyak? Sana dijual dulu goblok. Kalau belum laku ya sudah, takdir," membuat publik bereaksi keras.
Netizen ramai-ramai mengkritik tindakan Gus Miftah, menganggapnya tidak mencerminkan nilai seorang tokoh agama. Ungkapan seperti "candaan tidak pada tempatnya" dan "merendahkan perjuangan pedagang kecil" menjadi tema utama komentar di media sosial. Beberapa pengguna bahkan menyerukan boikot terhadap acara-acara yang melibatkan Gus Miftah.
Solidaritas Ke Pedagang Es Teh
Viralnya kasus ini membawa gelombang solidaritas kepada pedagang es teh. Banyak dermawan yang memberikan bantuan finansial, bahkan ada yang menawarkan peluang usaha baru. Salah satu pihak bahkan memberi hadiah berupa modal usaha kepada pedagang tersebut, sebagai bentuk dukungan atas kerja kerasnya.
Dalam sebuah unggahan, tampak bertumpuk uang pecahan 50 ribu rupiah dan juga 100 ribu rupiah di meja di dalam rumah pedagang es teh bernama Sonhaji itu. Uang itu tentu berasal dari kedermawanan para donatur. Selain pemberian berupa uang, Sonhaji juga mendapatkan hadiah beribadah umroh gratis.
Gus Miftah Mengundurkan Diri
Setelah menuai kritik luas, Gus Miftah segera meminta maaf secara terbuka kepada pedagang es teh tersebut dan masyarakat. Ia menyatakan bahwa komentarnya hanyalah candaan yang tidak seharusnya dilontarkan di depan umum. Dalam video permintaan maafnya, ia mengaku belajar banyak dari kejadian ini.
Teguran datang dari berbagai pihak, termasuk Istana. Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya menegur Gus Miftah atas perbuatannya. Teguran tersebut menjadi pengingat agar ia lebih berhati-hati dalam menyampaikan ceramah di masa mendatang.
Akibat desakan publik dan teguran dari Istana, Gus Miftah mengundurkan diri dari posisinya sebagai Staf Khusus Utusan Presiden Bidang Kerukunan Beragama. Dalam pernyataan resminya, ia menyebut keputusan tersebut diambil untuk menjaga nama baik institusi dan menghindari polemik yang lebih besar.
Juga Hina Yati Pesek
Belum usai kasus pedagang es teh, video lama Gus Miftah yang mengolok-olok seniman Yati Pesek juga muncul ke permukaan. Dalam video tersebut, ia membuat komentar yang dinilai netizen sebagai penghinaan terhadap fisik sang seniman. Hal ini semakin memperburuk citra publiknya.
Dalam kasus ini, Gus Miftah menyebut Yati Pesek sebagai bajingan, dan mengatakan beruntung Yati Pesek berwajah jelek, karena kalau cantik malah menjadi lonte atau pekerja seks komersial.
Kasus kedua ini membuat netizen kembali bereaksi keras. Beberapa pihak mendesak Gus Miftah untuk tidak hanya meminta maaf, tetapi juga menjalani introspeksi mendalam terhadap gaya bicaranya yang sering dianggap merendahkan.
Muncul Aksi Demo Dukung Gus Miftah
Kemarin, sekelompok orang yang menyebut diri mereka Aliansi Santri Jalanan mengadakan aksi di kawasan Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta. Mereka mendesak Presiden Prabowo agar tidak menerima pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman, atau Gus Miftah, dari posisi Utusan Khusus Presiden.
Aksi tersebut dimulai pada pukul 10.30 WIB, Senin (9/12), dengan mayoritas peserta mengenakan pakaian serba hitam. Banyak di antara mereka juga membawa poster berisi seruan agar Presiden menolak pengunduran diri Gus Miftah.
Para simpatisan menyampaikan bahwa kemungkinan akan diadakan aksi lanjutan sampai permintaan pengunduran diri Gus Miftah benar-benar dibatalkan.
Rentetan kejadian ini berdampak signifikan pada popularitas Gus Miftah. Dari sosok yang disegani, ia kini menjadi sorotan dengan reputasi yang tercederai. Banyak pihak yang dulu mendukungnya kini memilih untuk menjaga jarak.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi tokoh publik untuk berhati-hati dalam berbicara, terutama di era media sosial di mana segala sesuatu dapat dengan mudah viral. Publik menuntut para pemimpin dan figur publik untuk menunjukkan empati dan rasa hormat kepada semua kalangan masyarakat.
Apa Reaksi Kamu?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow