Kasus Agus Salim, Korban Penyiraman Air Keras Diduga Selewengkan Dana Donasi

Beritadata - Kasus penyiraman air keras yang menimpa Agus Salim telah berlangsung selama sebulan, tetapi isu ini masih hangat diperbincangkan, terutama terkait dengan uang donasi sebesar Rp1,5 miliar yang diduga disalahgunakan oleh Agus Salim dan keluarganya. Dugaan penyalahgunaan ini semakin diperkuat oleh fakta bahwa Agus masih menggunakan BPJS untuk perawatan medisnya.

Istri Agus Salim, Elmi Nurmala, menjadi pusat perhatian setelah hilangnya uang donasi untuk pengobatan suaminya tanpa penjelasan yang jelas. Uang tersebut sebenarnya dikumpulkan untuk biaya operasi mata Agus, yang kini mengalami kebutaan.

Kronologi Kasus Penyiraman Air Keras

Insiden penyiraman air keras terjadi pada hari Minggu, 1 September 2024. Agus Salim disiram oleh bawahannya yang berinisial JJS, seorang remaja berusia 18 tahun, di Jalan Nusa Indah, Cengkareng, Jakarta Barat. Kapolsek Cengkareng, Kompol Stanlly Soselisa, menyatakan bahwa JJS melakukan tindakan tersebut karena sakit hati.

Baik Agus maupun JJS bekerja di sebuah kafe di Green Lake, Cipondoh, Tangerang, di mana Agus adalah atasan JJS. Pelaku mengaku sering dimarahi Agus karena kesalahan dalam memasukkan data penjualan, yang membuatnya merasa tersakiti.

Karena merasa sakit hati, JJS membeli air keras dengan niat untuk menyerang Agus. Ia terinspirasi oleh beberapa kasus serupa dan yakin bahwa air keras adalah cara paling efektif untuk melukai orang lain. Polisi menemukan bahwa air keras yang digunakan JJS biasanya dipakai untuk pembersihan aki bekas.

Penyiraman terjadi saat Agus berkendara motor dengan istrinya, Elmi Nurmala. JJS, yang juga dibonceng temannya, melihat Agus dan langsung menyiramkan cairan diduga air keras ke wajahnya. Setelah itu, mereka melarikan diri. Korban, terlihat dalam keadaan terkejut dan kesakitan, segera meminta bantuan dari warga sekitar, yang berusaha membantu dengan menyiramkan air ke tubuhnya.

Agus melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib, dan pelaku ditangkap keesokan harinya di kafe tempatnya bekerja. Polisi menegaskan bahwa tindakan kekerasan dengan air keras harus dihentikan.

Akibat insiden tersebut, Agus mengalami luka bakar serius yang mengganggu penglihatannya. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) namun kini sudah keluar dan sering muncul di berbagai podcast dan media sosial.

Isu Penyaluran Uang Donasi

Setelah kasus penyiraman, muncul isu baru mengenai dana donasi yang dikumpulkan oleh Pratiwi Noviyanti, seorang influencer dan aktivis sosial. Uang donasi yang awalnya terkumpul mencapai Rp1,5 miliar kini diduga disalahgunakan.

Pratiwi, yang akrab dipanggil Novi, merasa kecewa setelah mengetahui bahwa hanya Rp500 juta yang dilaporkan kepada dirinya, sementara total donasi yang terkumpul jauh lebih besar. Ia merasa keluarganya tidak melibatkan dirinya setelah menerima uang tersebut.

Novi mengungkapkan dalam sebuah video di TikTok bahwa meskipun uang donasi sudah diterima, istri Agus tetap berniat menggunakan BPJS untuk pengobatan. Ia merasa tindakan ini tidak sesuai dengan tujuan penggalangan dana yang dilakukan untuk mempercepat penanganan Agus. Keluarga Agus sebelumnya juga mengeluhkan pelayanan BPJS yang lambat, tetapi mereka tetap memilih menggunakan BPJS setelah menerima donasi besar.

Novi mempertanyakan penggunaan BPJS meskipun dana yang terkumpul seharusnya mencukupi untuk biaya operasi. Menurutnya, uang sebesar Rp1,5 miliar tersebut seharusnya cukup untuk membantu Agus menjalani operasi dan memulai usaha baru.

Novi menegaskan kekecewaannya terhadap sikap Agus dan keluarganya, menekankan perlunya transparansi dalam penggunaan dana yang telah dikumpulkan dari masyarakat.

Terkini, masalah ini pun dibawa ke jalur hukum, dengan pihak Agus dan keluarganya merasa tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh Novi, lantaran dinilai telah merugikan nama baiknya. Agus pun menggandeng pengacara Farhat Abbas.