Wenny Mayzon Karyawan PT Timah Dikecam Usai Hina Honorer
Berita Data - Sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok bernama “Ibu Suri Wakanda” dengan pengguna “@wennymayzon1” menarik perhatian, terutama dari kalangan tenaga honorer di Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel).
Dalam video viral berdurasi 23 detik yang diunggah pada 2 Januari 2025, seorang wanita yang mengaku sebagai pegawai di PT Timah Tbk diduga menghina tenaga honorer yang memanfaatkan jaminan kesehatan BPJS. Video tersebut, yang berlatar belakang ruang kantor, berjudul "POV: Ketemu Honorer Di RS", menunjukkan wanita berhijab ini berbicara dengan nada dan ekspresi yang dianggap merendahkan, serta menyindir tenaga honorer yang sedang mengantre di rumah sakit.
“Lagi ngantri ya? BPJS ya? Oh, BPJS? Masih honorer ya? Kebetulan saya kan hmm (seraya menunjukkan logo PT Timah Tbk di seragamnya), saya tidak ngantri, dek. Saya pasien prioritas,” ucap wanita tersebut dengan nada sinis dalam video.
Menurut pantauan wartawan pada Jumat (31/1) siang, unggahan ini telah memicu berbagai reaksi. Di kolom komentar, banyak netizen mengekspresikan pendapat mereka dan menganggap pernyataan wanita dalam video tersebut sebagai bentuk pelecehan terhadap profesi honorer yang menggunakan jaminan kesehatan BPJS.
Salah satu honorer di Pemprov Babel, Rieke, menyatakan bahwa video tersebut sangat membuat dirinya dan rekan-rekannya merasa marah dan kecewa.
“Seharusnya tidak seperti ini, kami sudah lama menjadi honorer, jangan dibandingkan. Rasanya sakit dan sedih,” ungkap ibu dari empat anak ini.
Permintaan Maaf dari PT Timah
PT Timah telah meminta maaf atas pernyataan dalam video tersebut dan berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap Dwi Citra Weni alias Wenny Myzon. Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan, Anggi Budiman Siahaan, menegaskan bahwa perusahaan menjunjung tinggi etika, harmoni, dan saling menghormati.
Menanggapi situasi ini, PT Timah Tbk segera mengambil langkah-langkah. Secara tegas, perusahaan lewat pernyataan yang dirilis secara resmi menyatakan jika apa yang dilakukan Wenny, sama sekali tidak menjadi presentasi nilai-nilai perusahaan.
"Kami meminta maaf kepada semua pihak yang merasa terganggu oleh aktivitas media sosial salah satu karyawan kami. Kami sangat menyesalkan situasi ini dan memastikan bahwa konten tersebut tidak mewakili karakter serta budaya kerja PT Timah Tbk," ujar Anggi Budiman Siahaan dalam rilis yang diterima posbelitung.co.
Dalam pernyataan yang sama, perusahaan juga memberikan klarifikasi mengenai Wenny. Dijelaskan jika seluruh karyawan yang bekerja di PT Timah, diberikan fasilitas BPJS Kesehatan, yang statusnya sama dengan masyarakat umum.
"Kami telah memanggil yang bersangkutan dan akan mengambil langkah tegas sesuai aturan perusahaan," tambah Anggi.
Reaksi Wenny dan Rencana Aksi Honorer
Setelah menerima banyak kecaman, Wenny Myzon segera mengunci akun Instagram dan TikTok-nya. Namun, tanggapannya di Instagram Story justru semakin memicu kemarahan publik.
"Coba lah masuk Lambe Turah kan, keren juga lah aku. Orang-orang ini tidak tahu kalau aku selama ini tidak bekerja," tulisnya dengan nada santai.
Alih-alih meminta maaf, ia mengklaim sudah berencana untuk berhenti bekerja dan fokus pada bisnis pribadinya.
"Tanggal 25 Maret aku memang mau fokus ngurus usaha-usaha gue yang tidak seberapa itu," tambahnya.
Namun, informasi internal perusahaan mengungkapkan bahwa ini bukan pertama kalinya Wenny Myzon berulah. Bahkan Wenny juga pernah mendapatkan surat teguran kedua. Itu karena dia melakukan pelanggaran
Ia bahkan telah menerima Surat Teguran Tertulis Kedua (TT2) karena pelanggaran sebelumnya, termasuk dugaan keterlibatan dalam kampanye Pemilu 2024 yang berujung pada pencabutan tunjangan fasilitasnya.
Kritik dari Aktivis dan Rencana Demo
Aktivis Bangka Belitung, Suhendro Anggara Putera, mengkritik tindakan tiktoker tersebut yang dianggap melecehkan profesi honorer pemerintah dalam video yang diunggah. Ia menilai tiktoker tersebut tidak seharusnya membandingkan dirinya yang bekerja di PT Timah Tbk dengan tenaga honorer hanya karena perbedaan dalam fasilitas kesehatan.
Suhendro menegaskan bahwa sikap tiktoker tersebut telah mencoreng nama baik PT Timah Tbk, terutama karena tenaga honorer tersebut bekerja untuk negara yang seharusnya dihormati.
“Dia bekerja di perusahaan besar, dan yang ditunjukkan adalah emblem PT Timah. Seharusnya tidak saling menjatuhkan,” ungkap Suhendro.
Aktivis muda ini menegaskan bahwa ia tidak akan tinggal diam dan akan segera melaporkan masalah ini ke MIND ID dan Kementerian ESDM. Selain itu, Suhendro juga berencana untuk mengadakan demonstrasi bersama kalangan honorer pada pekan depan di kantor PT Timah Tbk, jika tiktoker tersebut tidak meminta maaf dalam waktu 1×24 jam.
“Saya dan rekan-rekan sesama pegawai dari kalangan honorer, telah sepakat untuk menggelar aksi di kantor PT Timah pada pekan depan. Kami juga bakal mengirimkan surat ke MIND ID, termasuk ke Kementerian ESDM. Pasalnya, yang bersangkutan telah menghina,” pungkas Suhendro.


Apa Reaksi Kamu?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow
