ads
ads
Nasib Pak Tarno Sulap, Dulu Kaya Punya 10 Istri Sekarang Memprihatinkan

Nasib Pak Tarno Sulap, Dulu Kaya Punya 10 Istri Sekarang Memprihatinkan

Smallest Font
Largest Font

Beritadata - Kehidupan itu ibarat roda yang terus berputar, terkadang berada di puncak, dan sesekali berada di bawah. Hal ini juga dialami oleh Pak Tarno, seorang pesulap yang dulu dikenal luas.

Saat ini, Pak Tarno tidak lagi hidup mewah atau mendapatkan banyak pekerjaan seperti pada masa kejayaannya. Beberapa tahun lalu, ia sempat menerima gelar Master of Traditional Magic dari Deddy Corbuzier. Kini, kehidupannya jauh dari kemewahan, bahkan penuh perjuangan.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Pak Tarno berjualan ikan dan mainan. Kondisi kesehatannya pun menurun akibat penyakit stroke yang ia derita. Aktivitas sehari-harinya kini harus dilakukan dengan menggunakan kursi roda, dan ia mengalami kesulitan berbicara karena dampak stroke tersebut.

Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan Pak Tarno tengah menjual ikan dan mainan di depan rumahnya. Ia terlihat mengenakan kemeja merah bermotif kotak-kotak, dipadukan dengan celana pendek. Rambutnya yang sudah penuh uban ditutupi oleh sebuah topi.

Dalam video TikTok tersebut, terdengar seseorang membantu mempromosikan dagangannya. "Ayo, teman-teman, merapat! Pak Tarno jualan ikan cupang, lele, gabus, dan perlengkapan lainnya," ujar orang tersebut. Pak Tarno hanya mengangguk sebagai tanda setuju dan berterima kasih atas bantuan promosi itu.

Pak Tarno kini hidup bersama istrinya yang bernama Dewi, yang merupakan istri ke-10. Sebelumnya, ia pernah menikah beberapa kali secara siri, termasuk dengan manajernya sendiri, namun berakhir dengan perceraian. Salah satu mantan istrinya juga diketahui seorang pramugari, tetapi hubungan mereka pun tidak bertahan lama.

Kisah hidup ini pernah diceritakan oleh Pak Tarno dan Dewi saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube Need a Talk milik Atta Halilintar. Dalam wawancara tersebut, Dewi mengungkapkan bahwa pernikahan mereka baru berjalan selama satu tahun. Ia menerima lamaran Pak Tarno karena tersentuh oleh perjuangannya saat mendekatinya.

"Dia rela datang dari Priok ke Bekasi hanya untuk bertemu saya, meskipun malam hari dan hujan," ungkap Dewi.

Ketika Atta bertanya tentang kabar bahwa Pak Tarno pernah menikahi seorang pramugari, ia mengiyakan hal tersebut. "Ya, itu dulu. Tapi sekarang Dewi yang terakhir," kata Pak Tarno. Mendengar itu, Dewi pun bercanda sambil berkata, "Jitak kalau ada lagi."

Belakangan, kondisi Pak Tarno menarik perhatian warganet setelah banyak yang merasa prihatin dengan keadaannya. Berbagai komentar di media sosial menyuarakan empati dan harapan agar Pak Tarno mendapat bantuan lebih luas. Bahkan, beberapa komunitas sosial mulai menggalang dana untuk mendukung kehidupannya, termasuk membantu biaya pengobatan stroke yang ia alami. Salah satu kampanye penggalangan dana di platform donasi online berhasil mengumpulkan puluhan juta rupiah dalam beberapa hari.

Di sisi lain, beberapa selebritas juga menunjukkan kepedulian mereka. Salah satunya adalah Uya Kuya yang dikabarkan mengunjungi Pak Tarno dan memberikan bantuan secara langsung. Dalam unggahan di media sosialnya, Uya mengajak pengikutnya untuk peduli terhadap sesama, terutama sosok-sosok yang pernah memberikan hiburan di masa lalu seperti Pak Tarno. "Kita tidak boleh lupa bagaimana Pak Tarno dulu menghibur kita semua. Sekarang giliran kita yang membantu beliau," tulis Uya.

Momen ini juga menyoroti pentingnya kesadaran tentang kesehatan bagi para seniman dan pekerja seni. Banyak yang mulai mendiskusikan perlunya akses asuransi atau jaminan sosial untuk seniman seperti Pak Tarno, yang sering kali tidak memiliki perlindungan finansial di masa tua. Komunitas pekerja seni bahkan mengusulkan agar pemerintah memberikan perhatian lebih dengan menciptakan program khusus untuk mendukung seniman yang telah berjasa menghibur masyarakat.

Selain itu, muncul inisiatif dari beberapa warganet untuk membangun platform promosi online bagi Pak Tarno, agar ia bisa menjual dagangannya dengan lebih mudah. Salah satu inisiator ide ini, yang juga seorang pegiat UMKM, mengusulkan penggunaan media sosial sebagai sarana memperluas jangkauan pembeli. "Jika kita bisa membantu beliau memasarkan produk secara online, mungkin usaha Pak Tarno bisa lebih berkembang tanpa harus terlalu banyak beraktivitas fisik," ujar penggagas tersebut.

Tim Editor
Daisy Floren

Apa Reaksi Kamu?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow
ads
ads
ads